Kepala BGN Dadan Hindayana, perluasan keterlibatan UMKM untuk MBG ini, untuk memperkuat program yang telah dijalankan oleh 1.343 SPPG di seluruh Indonesia yang seluruhnya adalah UMKM, kemudian sekitar 2.700 UMKM yang terlibat di dalam rantai pasok MBG selain koperasi, BUMDES dan lainnya, dengan hampir 53 ribu tenaga kerja yang telah terlibat.
"Saya mengucapkan terima kasih atas keterlibatan dan penguatan berbagai pihak dalam program yang merupakan investasi SDM masa depan Indonesia yang juga memberikan dampak ekonomi luas seperti yang disebutkan. Kemudian akan memperkuat capaian target tahun ini bisa 30 ribu SPPG dengan masing-masing 15 suplier, yang tentu saja bisa melibatkan 1,5 juta yang bekerja," ucapnya.
Terkait pesantren Al-Kasyaf, Dadan menjelaskan bahwa mereka merupakan percontohan lembaga pendidikan yang bisa mandiri lewat keterlibatannya menjadi SPPG dengan memanfaatkan ekosistem dan rantai pasok yang dimiliki sampai pengolahan limbahnya sebagian besar dilakukan secara mandiri.
"Jadi santrinya mendapat makan, lingkungan sekitarnya SD, TK, SMP dapat makan dari pesantren tersebut. Kemudian fasilitasnya kita berikan insentif, sehingga pesantren tidak perlu lagi ngajukan proposal kemana-mana karena sudah ada insentif, jika menjadi mitra BGN. Yang tadinya mungkin kesulitan memasarkan produk ke mana, sekarang gak usah ke mana-mana karena 3.100 yang diberi makan setiap hari itu adalah market baru yang harus dipenuhi rantai pasoknya," tutur Dadan yang juga menyebut Kabupaten Bandung membutuhkan 361 SPPG.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keterlibatan UMKM pada MBG resmi diperluas guna kesejahteraan