Antarajabar.com - Penyerapan anggaran APBD 2016, dilingkungan Pemkab Cianjur, Jabar, masih rendah, tercatat serapan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru mencapai 69 persen dari target aman 75 persen.
Kepala Bidang Akuntansi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Cianjur, Komarudin, di Cianjur, Jumat, mengatakan hingga 8 Desember, data penyerapan yang masuk sebesar 69 persen untuk belanja barang dan jasa serta 59 untuk belanja modal.
Angka tersebut, tutur dia, masih jauh dari target 75 persen titik aman serapan tingkat nasional, dimana seharusnya memasuki bulan Desember, angkanya sudah 80 persen. Prosentase tersebut masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sudah mencapai 82 persen pada awal Desember.
"Banyak faktor yang menjadi pnyebab sulitnya penyerapan, terlebih yang berbentuk fisik. Penyerapan anggaran untuk proyek berbentuk fisik tahun ini terkendala faktor cuaca karena curah hujan tinggi, pembangunan menjadi molor, sehingga penyerapan belum dapat dilakukan karena menunggu proyek selesai," katanya.
Meskipun tambah dia, dalam aturan yang baru dapat diperpanjang dengan jangka waktu 50 hari dan didenda, namun harus loncat tahun. Ditambah pula kebiasaan rekanan dengan nilai kontrak di bawah Rp 200 juta sering menunda pencairan anggaran setelah pembangunan selesai.
"Padahal penyerapan seharusnya dilakukan bertahap, akibatnya laporan penyerapan jadi tertunda, seperti tidak ada penyerapan. Harusnya dapat dilakukan secara bertahap, tapi yang nilainya Rp 200 juta selalu diakhirkan, beda dengan yang nilainya Rp 200 juta ke atas, pasti bertahap," katanya.
Untuk mencapai terget serapan dana, pihaknya mendorong setiap dinas untuk mempercepat laporan dan penyerapan anggaran. Dimana pihaknya manergetkan sampai batas waktu akhir tahun, penyerapan anggaran harus di atas 95 persen.
"Target kami untuk mendapatkan predikat WTP, sehingga perlu dibantu terget dari masing-masing dinas karena kalau dibawah 95 persen, jauh kemungkinan untuk mendapat predikat tersebut," katanya.
Sedangkan dua dinas yang belum memenuhi target seperti Dinas Binamarga dan Dinas Pendidikan dikhawatirkan tidak dapat menyerap anggaran secara maksimal, seperti tahun lalu, Binamrga hanya menyerap 88 persen anggaran.
"Dinas Pendidikan baru menerima DAK untuk PAUD senilai Rp 11,6 miliar, ini menjadi ke khawatiran kami karena nilai tersebut tidak akan terserap hingga akhir tahun. Binamarga yang menjadi sorotan pembangunan trotoar yang belum selesai secara maksimal,¿ katanya.
Meskipun masih jauh dari target, Sekretaris Dinas Pendidikan Cianjur, Jumati, menyatakan penyerapan tahun ini akan dimaksimalkan.¿Anggaran PAUD pekan ini akan terserap, sehingga kami yakin dapat menyerap anggaran sampai 95 persen seperti tahun lalu, untuk mendorong Cianjur memperoleh WTP, katanya.
Penyerapan Anggaran APBD Cianjur Masih Rendah
Jumat, 16 Desember 2016 16:59 WIB