Coco Gauff dan Jessica Pegula terpaut jauh di depannya, dan jika gelar Roma diraih Jasmine Paolini, Swiatek akan terdorong turun satu peringkat lagi.
Bagi Collins, ini adalah kemenangan Top 10 pertama dalam lebih dari setahun, sejak ajang Charleston tahun lalu. Keberhasilan itu juga merupakan kemenangan ketiga dalam kariernya melawan pemain Top 2, setelah mengalahkan Ashleigh Barty di Adelaide 2021 dan Angelique Kerber di Australian Open 2019.
Pada set pertama, Swiatek menghadapi empat break point dan Collins memenangi semuanya. Dua kali, dalam situasi penuh tekanan itu, Swiatek melakukan kesalahan ganda. Dalam empat gim, ia hanya memenangi lima poin dari servisnya.
Setelah kalah dari Gauff di semifinal di Madrid, Swiatek hanya mampu memenangi satu gim untuk ketiga kalinya dalam lima set.
Kemalangan itu berlanjut hingga set kedua ketika Collins mematahkan servisnya untuk kelima kalinya berturut-turut.
Di gim keempat, Swiatek bertahan untuk pertama kalinya. Di gim keenam, ada secercah harapan. Swiatek berhasil keluar dari bahaya, memenangi empat poin terakhir untuk membuat kedudukan menjadi 3-3.
Melakukan servis pada kedudukan 4-5, Swiatek menyelamatkan match point. Tetapi itu tidak cukup. Collins mengonversi match point ketiganya ketika pukulan backhand Swiatek melebar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Juara bertahan Swiatek tersingkir di babak ketiga Roma
