Tasikmalaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan penanganan terhadap 25 pelajar SD dan SMP yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang dibagikan dari sekolah.
"Ada keracunan makanan, tetapi sekarang sudah ditindaklanjuti dan ditangani di Puskesmas Rajapolah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya Heru Suharto saat dikonfirmasi wartawan terkait pelajar yang diduga keracunan makanan, di Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan tim kesehatan dari Puskesmas Rajapolah sudah melakukan penanganan medis kepada pelajar yang mengeluhkan sakit setelah menyantap makanan.
Laporan di lapangan, kata dia, ada 25 orang yang mendapatkan penanganan medis di puskesmas, dan diharapkan pasien tidak berkelanjutan sakitnya dan tidak terus bertambah.
"Mudah-mudahan tidak berkelanjutan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Dinkes Tasikmalaya sudah melakukan langkah dengan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi pelajar tersebut untuk dilakukan uji laboratorium.
Pengambilan sampel dari makanan yang dikonsumsi korban keracunan itu, kata dia, untuk mengetahui secara pasti yang menjadi penyebab keracunan, namun saat ini belum dapat diketahui dan secepatnya hasilnya akan disampaikan kepada publik.
"Informasi belum secara lengkap, kalau sudah lengkap nanti akan kami sampaikan," katanya.
Terkait kondisi pelajar korban keracunan saat ini, kata dia, sebagian sudah ada yang diperbolehkan pulang, ada pun yang bertahan di puskesmas karena masih dilakukan observasi.