Bandung (ANTARA) - Menyambut Hari Buruh Internasional (May day) Wakil Ketua III DPRD Jawa Barat Ono Surono mengingatkan Pemprov Jabar untuk menyerap aspirasi dan pendapat semua pihak mulai dari para pengusaha, investor, termasuk buruh, agar ekonomi tidak melambat.
Pasalnya, kata Ono, saat ini kondisi buruh tengah sekarat karena banyaknya industri yang hengkang dari Jawa Barat, sementara investor enggan berinvestasi hingga membuat ekonomi Jabar melambat.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus lebih terbuka bagaimana aspirasi dua pihak ini, industri dan juga buruh harus bisa dicari jalan tengah yang terbaik sehingga para investor bisa nyaman berinvestasi di Jawa Barat dan bisa membuka lapangan pekerjaan serta memberikan kesejahteraan," kata Ono di Gedung DPRD Jawa Barat, Rabu.
Pelambatan ekonomi yang terjadi di Jawa Barat, kata Ono, akibat banyaknya investor yang mundur atau memindahkan industrinya ke luar Jabar, disebabkan upah yang dianggap terlalu mahal, hingga gangguan dari ormas nakal yang akibatnya menyebabkan PHK massal.
"Tentunya kita melihat satu kondisi saat ini yang butuh perhatian pemerintah yang pertama terkait dengan kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja di Jawa Barat. Ada perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 5 persen hingga 4,95 persen dan itu pun di depan mata kita juga melihat adanya beberapa pabrik yang tutup, pengurangan tenaga kerja dan juga sektor-sektor lainnya yang mungkin mempengaruhi juga," ucap dia.
Ono mengatakan pemerintah harus bisa membuat program yang membuat para investor nyaman dan tertarik untuk berinvestasi di Jawa Barat seperti mengoptimalkan potensi industri di Jabar yang masih terbuka luas di wilayah Cirebon, Indramayu, Subang, atau bahkan Karawang dan Bekasi.
"Tentunya pemerintah Provinsi Jawa Barat harus membuat program bagaimana investasi nyaman masuk ke Jawa Barat tapi di sisi lain kita juga berhadapan dengan cost pabrik-pabrik tersebut misalnya terkait UMK, upah minimum kabupaten dan UMP, upah minimum provinsi yang tentunya kita berharap misalnya tripartit ini benar-benar bisa dilakukan untuk memitigasi mengantisipasi dampak-dampak perlambatan ekonomi di Jawa Barat," tuturnya.