Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung menjalin kerja sama dengan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) untuk dukungan sumber daya manusia dalam mewujudkan pendidikan karakter di Kota Bandung.
"Hari ini kita mulai salah stau program bela negara, yaitu para perwira melati tiga, kolonel, yang sedang sekolah di Sesko TNI tiap Senin, pukul tujuh bergilir menjadi pembina upacara di SMP dan SMA se-Kota Bandung," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Bandung, Senin.
Penandatangnanan kesepakatan kerja sama itu dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Direktur Kerjasama Akademik Sesko TNI, Didied Pramudito, disaksikan Komandan Sesko TNI Mayjen TNI Agus Sutomo bertempat di SMA Negeri 8 Kota Bandung.
Penandatanganan dilakukan usai pelaksanaan upacara bendera bersama seluruh warga sekolah dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Dalam upacara tersebut, Mayjen Agus Sutomo bertindak selaku pembina upacara.
Kerja sama dengan Sesko TNI dilakukan dalam rangka mendukung pendidikan karakter "Bandung Masagi". Dengan kerja sama ini, kata Ridwan Kamil TNI menjadi narasumber salah satu elemen Bandung Masagi, yakni pendidikan bela negara dengan menjadi pembina upacara di sekolah, mulai dari jenjang SMP dan SMA.
Menurut dia, TNI dipilih oleh Pemkot Bandung sebagai representasi dari unsur bela negara. Unsur Sesko sebagai lembaga pendidikan militer menjadi penguat agar materi bela negara dapat tersampaikan dengan baik.
"Muatan-muatan bela negara yang terbaik pasti di TNI dan mereka melengkapi apa yang sudah dilakukan Pemkot Bandung," katanya.
Hal itu juga menurut Emil menjadi kesempatan bagi siswa Sesko TNI untuk berhadapan langsung dengan masyarakat.
Ia mengatakan Dinas Pendidikan Kota Bandung telah mengatur jadwal dan mengoordinasikan dengan pihak sekolah agar para siswa Sesko TNI menjadi pembina upacara setiap hari Senin. Terdata, sekitar 30 perwira berbangkat kolonel telah siap bertemu dengan para siswa untuk memberikan materi bela negara.
"Ini cara kita supaya upacara nggak membosankan. Kepala sekolah lagi, kepala sekolah lagi," katanya menambahkan.