Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 22 keluarga korban angin puting beliung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sudah dalam pendampingan tim petugas gabungan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa puluhan keluarga korban bencana itu merupakan warga Dusun Malaka, Cibiuk, dan Cikekes di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang.
“Rumah mereka mengalami kerusakan yang signifikan akibat tertimpa pohon tumbang usai diterpa angin puting beliung pada Minggu (6/4) sore kemarin,” kata dia.
Berdasarkan data sementara dari lokasi kejadian yang dihimpun BNPB, dari 22 unit rumah itu ada 14 unit rumah mengalami rusak berat dan delapan rusak ringan.
Meski demikian, Abdul memastikan bahwa keluarga terdampak sudah dalam pendampingan petugas gabungan yang melibatkan personel reaksi cepat BPBD Sumedang TNI-Polri hingga petugas PLN dan juga pemerintah desa.
Selain memastikan kondisi puluhan keluarga terdampak dalam keadaan baik, tim gabungan tersebut juga membantu proses perbaikan sementara rumah yang mayoritas rusak pada bagian atap, yakni dengan memasangkan terpal.
“Proses asesmen masih terus berlangsung. Untuk penanganan awal dilakukan pemasangan terpal untuk rumah warga yang rusak itu,” ujarnya.
Dia menegaskan peristiwa tersebut menjadi pengingat bagi warga atas pentingnya sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana, khususnya di Provinsi Jawa Barat yang saat ini masih berstatus siaga darurat bencana hidro-meteorologi basah.
Adapun status siaga darurat bencana itu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No.360/Kep.580-BPBD/2024 yang berlaku setidaknya sampai dengan 31 Mei 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Tim gabungan dampingi 22 keluarga korban angin puting beliung di Sumedang