Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengajak pemerintah daerah turut memantau kualitas gabah agar dapat diserap dengan baik oleh Perum Bulog serta memastikan stok pangan yang stabil.
Arief mengatakan proyeksi peningkatan produksi beras di triwulan pertama tahun 2025 telah disikapi pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog melakukan penyerapan setara beras hingga 3 juta ton tanpa ada rafaksi.
"Bulog diminta serap sampai 3 juta ton itu untuk persiapan setahun ke depan. Untuk disimpan. Kalau kadar airnya tidak masuk, broken-nya banyak, akan sulit tahan lama disimpan. Jadi minta tolong ini jadi concern bersama," kata Arief seusai rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).
Bulog pun akan membeli gabah dengan harga tersebut sebagai upaya pemerintah mensejahterakan petani.
"Harga gabah Rp6.500 per kg, itu minta tolong yang dikirimkan ke Bulog bukan gabah yang kadar airnya sampai 40 persen. Jangan sampai gabah yang jelek masuk ke Bulog, tapi gabah yang bagus," ujarnya.
Selain memastikan kualitas gabah, Arief juga meminta pemda bisa mengawal harga gabah petani, sehingga tidak anjlok.
"Kalau ada harga petani yang jatuh juga tolong bisa ditindaklanjuti," tambahnya.
Dia menyebutkan total stok beras yang dikelola Bulog per 20 Maret 2025 telah mencapai 2,1 juta ton.
Sementara realisasi penyerapan dalam negeri setara beras telah berada di angka 448 ribu ton atau 14,94 persen dari target 3 juta ton.