“Menjelang lebaran ini, atau untuk persiapan mudik menggunakan transportasi udara, darat - laut perlu memiliki bekal seputar informasi, tidak semua jalur aman pahami apakah ada jalur gempa yang bisa aktif sewaktu-waktu,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Suci Dewi Anugrah menambahkan pihaknya juga mempertebal ketangguhan masyarakat untuk menghadapi kerawanan risiko gempa – tsunami.
Dalam upaya ini, ada ratusan orang warga dari 22 kelompok masyarakat desa/kelurahan siaga bencana yang dipersiapkan BMKG untuk menjadi aktor keselamatan menghadapi risiko gempa-tsunami selama periode libur Lebaran.
Adapun ke-22 kelompok tersebut adalah anggota Tsunamy Ready Communities yang dibentuk hasil pendampingan BMKG bersama dengan UNESCO-IOC yang tersebar di Aceh, Sumatera Barat, Pulau Jawa, Bali dan Maluku yang memiliki kerawanan atau histori bencana gempa-tsunami.
“Mereka memastikan rambu dan papan informasi tsunami terpasang dengan baik, tempat evakuasi, alat komunikasi penyebaran informasi, sirene atau pengeras suara dan alat perintah evakuasi hingga tim siaga yang selalu siap dengan jadwal jaga yang sudah diatur,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Semua pihak serius tanggapi kerawanan gempa-tsunami saat Lebaran