Cirebon (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan stok blanko kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) dalam kondisi aman atau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun terjadi lonjakan layanan administrasi kependudukan selama masa libur Lebaran 2025.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon Iman Supriadi di Cirebon, Kamis, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih memiliki cadangan sebanyak 6.000 keping blanko KTP.
Selain itu, kata dia, pengambilan pasokan baru dari pemerintah pusat juga dilakukan secara berkala setiap pekan.
"Stok blanko KTP masih aman. Kami simpan 6.000 keping dan setiap minggu kami ambil 2.000 keping dari pusat," katanya.
Ia menyampaikan jika diperlukan, Disdukcapil siap menambah frekuensi pengambilan blanko menjadi dua kali dalam seminggu, sehingga jumlah pasokan bisa mencapai 4.000 keping per pekan.
Iman menuturkan kebutuhan blanko meningkat seiring dengan tingginya permintaan layanan administrasi kependudukan yang masuk selama libur Lebaran, terutama untuk pembuatan KTP-el dan perubahan data.
Selama masa cuti bersama, Disdukcapil tetap membuka layanan untuk dimanfaatkan warga guna mengurus dokumen kependudukan karena memiliki waktu luang selama akhir pekan.
“Banyak warga yang bekerja di luar kota memanfaatkan momen Lebaran untuk mengurus dokumen, seperti pindah domisili, perubahan kartu keluarga, hingga pencetakan KTP,” ujarnya.
Berdasarkan data Disdukcapil, lanjut dia, sebanyak 127 kartu keluarga (KK) tercatat mengajukan pindah domisili ke luar daerah selama libur Lebaran. Selain itu, ada pula permohonan kedatangan dan pendaftaran identitas baru.
Iman menegaskan meskipun terjadi lonjakan layanan, pihaknya tetap memberikan pelayanan secara optimal.
Terkait proses pencetakan KTP-el, Disdukcapil menerapkan kebijakan warga harus hadir langsung ke kantor pelayanan dan mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital (IKD) terlebih dahulu.
"Jika mereka hadir langsung dan mengaktifkan IKD, maka KTP-el bisa langsung dicetak. Ini untuk menghindari pencetakan yang sia-sia," katanya.
Layanan berbasis kehadiran langsung ini telah diterapkan di seluruh 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon, serta dapat dipantau masyarakat melalui media sosial resmi Disdukcapil.