Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat mendirikan sebanyak 341 pos pengamanan dan pelayanan pada Operasi Ketupat Lodaya 2025 guna mengawal masyarakat yang pulang kampung atau mudik merayakan Idul Fitri atau Lebaran.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast di Bandung, Kamis, menjelaskan 341 pos itu terdiri atas 253 pos pengamanan, 64 pos pelayanan, dan 24 pos terpadu yang menjadi posko utama pengamanan mudik.
"Operasi Ketupat Lodaya 2025 ini merupakan operasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya untuk warga yang sedang melaksanakan ibadah puasa dan sebentar lagi akan merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah," katanya.
Polda Jabar telah menyiapkan 24.976 personel gabungan dari TNI, Polri dan instansi terkait lainnya dalam kegiatan Operasi Ketupat Lodaya yang berlangsung mulai 26 Maret hingga 8 April 2025. Operasi ini untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik masyarakat, serta menjaga keamanan selama libur Lebaran.
"Selain itu, tentunya rekan-rekan dari Dinas Perhubungan, dari Jasa Raharja, Jasa Marga, artinya kita sinergi dalam hal memberikan pelayanan dan memantau pelaksanaan dari arus mudik maupun balik selama perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah," kata Jules.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Dodi Darjanto mengatakan jajarannya telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan dan kemacetan menjelang arus mudik Lebaran 2025. Beberapa titik yang menjadi perhatian khusus adalah lokasi yang berpotensi menjadi titik lelah pengemudi.
"Beberapa titik rawan kecelakaan, di antaranya kilometer 92 dan 102, serta kelipatan setiap 50 kilometer di jalan tol. Pengemudi yang berkendara lebih dari satu jam biasanya mengalami penurunan konsentrasi yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan," kata Dodi.
Selain jalur tol, jalur arteri seperti pantai utara (pantura), jalur tengah, dan jalur selatan juga menjadi perhatian khusus, terutama di sekitar pasar tumpah yang dapat menghambat arus lalu lintas.
Polda Jabar telah meminta pemerintah daerah serta kepala satlantas polres untuk memasang pembatas guna mengurangi jumlah titik penyeberangan.
"Jika dulu setiap titik bisa digunakan untuk menyeberang, kini kami upayakan agar penyeberangan disentralisasi. Bayangkan jika ada 100 orang menyeberang di berbagai titik maka arus lalu lintas akan terganggu hingga 100 detik," katanya.
Baca juga: Polda Jabar kerahkan 24.976 personel amankan Operasi Ketupat Lodaya 2025 jelang Idul Fitri
Baca juga: Satgas Pangan Polda Jabar cek pasar memastikan takaran MinyaKita sesuai