Bandung (ANTARA) - BUMN BioFarma dan Arabio (Arab Saudi) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam memperkuat kerja sama pada produksi vaksin dan perluasan distribusi, khususnya bagi BioFarma.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalucia mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan hal yang sangat potensial bagi BioFarma untuk membuat produknya bisa semakin tersebar luas, khususnya ke kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Baca juga: 10 peneliti dari negara OKI dapat pelatihan Bio Farma dan Unpad
"Dengan MoU ini, BioFarma yang selama ini diketahui merupakan industri vaksin yang besar dan sudah mensuplai lebih dari 150 negara, nanti akan lebih memperluas jangkauan distribusi vaksin, dengan membuat hak produksi di Arab Saudi dan melakukan distribusi vaksin untuk negara-negara sekitarnya," kata Lucia selepas penandatanganan MoU di Gedung BioFarma Bandung, Selasa.
Lebih lanjut, Lucia menyampaikan lewat kerja sama ini diharapkan BioFarma yang selama ini menjadi salah satu penyuplai terbesar vaksin polio, akan meningkatkan produksinya seiring dengan Pemerintah Arab Saudi yang mengucurkan pendanaan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemberantasan polio.
"Diharapkan nanti produknya akan disuplai dari BioFarma. Karena itu kita berharap Bio Farma juga meningkatkan kapasitas produksi dan juga kualitas produksi dari vaksin polio tersebut," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Presiden Direktur BioFarma Shadiq Akasya menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini adalah untuk memperkuat kerja sama antara pihaknya dengan Arabio yang telah berjalan selama 10 tahun dengan menyuplai vaksin dasar yakni vaksin DT, DPT, dan Tdap/Td yang merupakan vaksin untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.
"Dan sekarang dengan MoU yang sekarang ini kita berharap akan memperluas kerja sama tersebut salah satunya ingin menjadikan produk-produk BioFarma itu dikolaborasikan dengan Arabio, guna menjadikan hak untuk pasar di Timur Tengah," kata Shadiq.
Shadiq mengatakan bahwa proses ini tidak akan cepat, namun dengan lancarnya kerja sama dan histori kerja sama yang dimiliki keduanya, diharapkan produk BioFarma bisa digunakan secara lebih luas lagi selain vaksin polio yang sudah terdistribusi pada 150 negara di dunia.
"Kami berharap bahwa perjalanan kerjasama ini, memperluas produk kita untuk digunakan secara lebih global lagi. Memang sekarang polio sudah ada lebih daripada 150 negara yang kita ekspor melalui UNICEF dan WHO nah sekarang kita akan melakukan kerjasama yang lebih luas lagi, jadi bukan hanya polio," tuturnya.
Sementara itu, CEO Arabio Abdulrahman Almutairi, mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan penguatan kemitraan mereka dengan BioFarma selama satu dekade terakhir di mana Arabio menjadi pendukung utama distribusi vaksin produksi BioFarma di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), negara-negara Teluk (GCC) dan sekitarnya.
BioFarma-Arabio perkuat kerja sama produksi dan perluas distribusi vaksin
Selasa, 25 Februari 2025 14:31 WIB

Presiden Direktur BioFarma Shadiq Akasya (tengah), CEO Arabio Abdulrahman Almutair (kedua kiri), Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalucia (kedua kanan) dan perwakilan Kerajaan Arab Saudi, setelah penandatanganan MoU BioFarma dan Arabio di Gedung BioFarma Bandung, Selasa (25/2/2025). ANTARA/Ricky Prayoga