Indramayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyediakan sekitar 4.400 hektare (ha) lahan untuk mendukung pengembangan sistem agroforestri pangan guna meningkatkan produksi padi di daerah tersebut.
Bupati Indramayu Nina Agustina dalam keterangannya di Indramayu, Senin, mengatakan lahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang memiliki wilayah hutan seperti Gantar, Kroya, dan Terisi.
Baca juga: Menhut: Program agroforestri mendukung swasembada pangan
Menurutnya, pemanfaatan lahan melalui sistem agroforestri ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pemkab Indramayu untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
“Kami meyakini sistem agroforestri ini bisa meningkatkan jumlah produksi padi di Indramayu karena memanfaatkan lahan hutan, serta swasembada pangan yang menjadi program Presiden RI bisa terwujud,” katanya.
Nina menuturkan agroforestri merupakan suatu pola yang mengintegrasikan tanaman pertanian dengan tanaman kehutanan untuk mencapai manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial.
Dengan pemanfaatan tersebut, kata dia, produksi padi di Indramayu dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi lebih besar bagi ketahanan pangan nasional.
“Kami yakin dengan kolaborasi semua pihak, program ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ia menyebutkan produksi padi di Indramayu pada 2024 mencapai 1,7 juta ton gabah kering panen (GKP) atau sekitar 1,49 juta ton gabah kering giling (GKG).
Nina mengatakan dengan angka tersebut, Indramayu tetap menjadi kabupaten penghasil padi terbesar di Jawa Barat, bahkan di Indonesia.