Pada musim 2024, Aston Martin memiliki harapan besar untuk bersaing dengan tim-tim kuat seperti Red Bull, McLaren, Ferrari, dan Mercedes, tetapi mengakhiri tahun di posisi kelima dengan margin yang jauh dan tidak pernah naik podium satu kali pun.
“Saya pikir kami memulai (2024) secara realistis. Kami ingin menutup celah dengan tim-tim di depan kami. Itu justru sebaliknya, kami terkejar oleh lini tengah yang memiliki celah cukup besar di awal tahun, jadi itulah mengapa kami tidak bisa senang dengan hasilnya,” ungkap Krack.
“Namun, kami juga telah belajar dalam hal apa yang harus kami lakukan secara berbeda untuk ke depannya, dan kami terus melaju dengan mobil tahun depan untuk menjadikannya pesaing yang lebih baik (daripada) yang kami miliki sekarang,” ujarnya menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sainz akui sempat sakit hati karena Ferrari tak lanjutkan kontraknya