Namun terlepas dari apa yang terjadi di awal tahun, pemenang Grand Prix empat kali itu tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke Ferrari suatu hari nanti.
“Ya, mengapa tidak? Pada saat yang sama, saya tidak dapat melihatnya terjadi dalam waktu dekat. Namun, hidup itu panjang. Saya berusia 30 tahun. Anda melihat pembalap berusia 42 tahun di F1, jadi jika saya berada di F1 selama itu, siapa yang memberi tahu Anda bahwa dalam 10 tahun ke depan, Ferrari mungkin membutuhkan jasa saya lagi di masa mendatang?” jelas pembalap Spanyol itu.
"Namun, saya memiliki target yang sangat besar di kepala saya sekarang, yaitu membantu Williams untuk membawa mereka kembali ke barisan terdepan,” ujarnya menambahkan.
Tahun 2024 musim mengecewakan
Kepala Tim Aston Martin Mike Krack menilai tahun 2024 merupakan musim yang mengecewakan dan tim sangat jauh dari harapan.
“Ya, saya pikir secara keseluruhan musim yang sulit ini akhirnya berakhir. Kami memiliki harapan yang lebih tinggi (di musim 2025),” kata Krack, dikutip dari laman resmi Formula 1, Rabu.
Aston Martin kembali ke F1 sebagai tim pabrikan pada tahun 2021 dan menempati posisi ketujuh dalam klasemen konstruktor pada akhir dua musim pertama mereka. Hal ini juga dilakukan seiring dengan pemilik tim Lawrence Stroll yang berinvestasi besar melalui pabrik baru dan serangkaian perekrutan kunci.
Pada awal tahun 2023, investasi itu tampaknya membuahkan hasil karena AMR23 secara sensasional mengklaim enam podium dari delapan balapan pembuka di tangan juara dua kali Fernando Alonso.