Berdasarkan survei BNN pada 2023, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia tercatat 1,73 persen atau setara dengan 3,33 juta orang, menurun dari 1,95 persen pada tahun sebelumnya.
Marthinus menegaskan upaya pencegahan menjadi program prioritas, untuk melindungi para petani, generasi muda dan semua elemen masyarakat dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
“Maka hari ini kami hadir di sini (Majalengka) untuk memperkuat masyarakat dari ancaman tersebut,” tuturnya.
Dalam kegiatan BNN RI di Majalengka, Jawa Barat, terdapat ratusan petani dari Desa Amis, Tunggul Payung, Tugu, dan Sumber Wetan yang berikrar menjadi petani tebu anti narkoba.
Mereka juga mengikuti pelatihan keterampilan, untuk meningkatkan produktivitas sehingga tidak terpengaruh dengan penggunaan narkoba.
Pada acara tersebut, BNN RI memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak seperti Direktur Utama PG Rajawali II Jatitujuh, Penjabat Bupati Majalengka, dan lainnya sebagai apresiasi atas dukungan terhadap program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).