Ia mengungkapkan salah satu ajang yang diadakan yakni West Java Summit 2024, berhasil menarik dana investor sekitar Rp23 triliun.
“Kami juga memberlakukan Retribusi Tenaga Kerja Asing (RTKA) di Majalengka, hasilnya pendapatan daerah dari sektor ini sebesar Rp2,8 miliar,” ujarnya.
Dedi menyebutkan beberapa program strategis diterapkan untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM di Majalengka, khususnya yang memiliki produk dengan peluang ekspor tinggi.
Ia mengatakan salah satunya program Sapa Usaha Rakyat, Aksi, dan Berbagi Informasi (Surabi) yang berhasil memfasilitasi 53.800 pelaku UMKM mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis.
“Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, baik melalui peningkatan ekspor maupun investasi,” ucap dia.