Program pelatihan ini, lanjut dia, mencakup juga pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati sebagai bagian dari penerapan pertanian yang ramah lingkungan.
Wahyu menuturkan para peserta pun, diajarkan cara pemasaran berbasis digital untuk memperluas jangkauan pasar.
Ia mendorong petani, khususnya KWT, bisa memanfaatkan teknologi seperti lokapasar dan media sosial agar produk mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Program ini merupakan bagian dari upaya bersama DKPP Kuningan dan Bank Indonesia Cirebon dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan menjaga stabilitas inflasi di daerah,” ucap dia.
Baca juga: PPTPKH lindungi hak warga kelola lahan di kawasan hutan