Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jabar, siap menyediakan lahan seluas 1 hektare untuk mendukung rencana pembangunan pintu air dan kolam retensi di wilayah Telukjambe Barat, dalam upaya mengatasi banjir langganan di sekitar Desa Karangligar, Karawang.
"Kami dari pemkab siap membebaskan lahan seluas 1 hektare untuk membangun pintu air dan kolam retensi, dengan harapan jadi solusi banjir di sekitar Desa Karangligar," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh, saat menerima kunjungan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Anggota DPR RI Saan Mustopa di Karawang, Jumat.
Pembebasan lahan itu juga dilakukan sebagai wujud dari kesepakatan Pemkab Karawang dengan BBWS Citarum terkait dengan pembangunan pintu air dan kolam retensi di wilayah Telukjambe Barat untuk mengatasi banjir langganan di sekitar Desa Karangligar, Karawang.
"Kami ingin bersinergi. Jadi nanti akan dibangun bendungan dan kolam retensi di sini. Untuk itu, kami akan membebaskan lahan sekitar 1 hektare. Karena yang penting masyarakat di wilayah ini (sekitar Desa Karangligar) bisa terselamatkan dari banjir langganan," katanya.
Kepala BBWS Citarum Dian Al Ma'ruf menyampaikan sesuai dengan kajian yang telah dilakukan, bencana banjir langganan di sekitar Desa Karangligar terjadi karena air dari Sungai Cibeet tidak bisa langsung masuk ke sungai Citarum.
Saat volume air Sungai Citarum dan Cibeet besar, air di Cibeet tertahan sampai terjadi backwater di Sungai Cidawolong dan Kedunghurang yang menjadi akses banjir masuk ke Desa Karangligar dan sekitarnya. Sungai Cidawolong sebenarnya merupakan irigasi pembuang.
Menurut dia, dalam mengatasi persoalan itu sebenarnya ada upaya jangka panjang berupa pembangunan tiga bendungan di Bogor, yakni Cibeet, Cipamingkis, dan Cijurai.
Khusus Bendungan Cibeet diprediksi dapat mereduksi 30 persen air yang masuk ke Sungai Cibeet. Bendungan itu ditargetkan rampung pada 2029.
Sementara untuk langkah penanganan jangka menengah, kata Dian, dilakukan normalisasi sesuai elevasi yang telah didesain BBWS.
"Setelah itu kita pasang pintu, sebelahnya kolam retensi agar begitu dipasang pintu air tidak bisa masuk ke Cibeet. Cibeet juga tidak bisa masuk ke Cidawolong," katanya.
Untuk air dari Sungai Cidawolong bakal dipompa ke Sungai Cibeet dengan lebih dulu diparkir ke kolam retensi. Sehingga nantinya pengurangan air sesuai kapasitas pompa.