Dinkes juga mendorong peran aktif sekolah dengan memastikan lingkungan sekolah bebas dari jentik nyamuk, untuk memperluas cakupan Program PSN.
Sedangkan untuk fogging, lanjut Neneng, upaya ini hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Oleh karena itu peran juru pemantau jentik (jumantik) diperlukan guna memastikan tidak ada telur atau larva yang tersisa.
“Kami berharap peserta didik menjadi jumantik. Program Satu Rumah Satu Jumantik atau Satu Kelas Satu Jumantik harus berjalan, agar kasus DBD dapat ditekan,” ucap dia.
Baca juga: Dinkes Cirebon optimalkan layanan penanganan kasus HIV/AIDS