Kota Bandung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menggelar debat terbuka kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 yang diikuti empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota daerah setempat.
Ketua KPU Kota Bandung Khoirul Anam Gumilar Winata menyampaikan pentingnya debat ini sebagai langkah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan fokus menggali visi, misi, serta program kerja masing-masing kandidat.
“Dalam perkembangan demokrasi substansial, bukan hanya soal angka partisipasi pemilih secara kuantitatif, tetapi juga kualitas pilihan itu sendiri. Perspektif pemilih yang rasional dalam memilih pemimpin menjadi hal yang sangat penting,” kata Anam di Bandung, Selasa.
Anam mengungkapkan tema debat kedua ini akan berfokus kepada strategi mewujudkan Kota Bandung yang kreatif, inklusif, dan sumber daya manusia yang berkebudayaan.
Ia berharap debat terakhir ini dapat menjadi referensi politik bagi warga Kota Bandung untuk memilih berdasarkan pertimbangan rasional.
“Momen debat ini merupakan bentuk metode kampanye yang kami sajikan bersama tim perumus dan panelis untuk menggali lebih dalam visi, misi, program, serta gagasan para paslon,” kata dia.
Dalam debat, keempat pasangan calon menguraikan visi dan misinya masing-masing.
Paslon nomor urut satu Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya menyampaikan salah satu program unggulanya dengan memberikan bantuan sebesar Rp200 juta untuk setiap RW dan dana koperasi RW sebesar Rp50 juta.
Menurutnya langkah ini bertujuan memperkuat kewenangan di tingkat wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui visi mewujudkan Bandung sebagai kota jasa yang agamis, sejahtera, inovatif, kreatif, kolaboratif menuju Bandung yang maju dan berkelanjutan,” kata Dandan.
Paslon nomor urut dua Haru Suandharu-Dhani Wirianata memaparkan strategi untuk mengatasi berbagai permasalahan kota yang dikeluhkan warga selama masa kampanye.
“Kita percaya bahwa untuk membereskan permasalahan Kota Bandung tidak cukup hanya menggunakan APBD Kota Bandung, tentu kita harus meminta dukungan pemerintah pusat saya sudah menyampaikan ke Pak Prabowo Subianto,” kata Dhani.
Paslon nomor urut tiga Muhammad Farhan-Erwin menekankan pentingnya inklusivitas, keberlanjutan, dan moderasi dalam pembangunan kota.
Dengan semangat inklusivitas yang keberlanjutan, pasangan ini ingin memastikan bahwa pembangunan Bandung tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga pada nilai-nilai budaya dan kebangsaan.
“Kami ingin mengembalikan Kota Bandung sebagai pusat kreativitas dunia dengan memanfaatkan potensi ekonomi kreatif yang inklusif dan berkeadilan,” kata Farhan.
Pasangan nomor urut empat Arfi Rafnialdi-Rena Iskandar Ma'soem berkomitmen untuk membangun Kota Bandung yang nyaman, inklusif, maju, dan berkelanjutan serta mengubah lesunya perekonomian Bandung menjadi pusat investasi ekonomi kreatif.
“Memperjuangkan cinta dengan kerja nyata adalah semangat yang kami bawa untuk menyapa masyarakat Bandung, sekaligus dasar dari visi kami dalam membangun kota ini,” kata Arfi.