Bandung (ANTARA) -
"Saat ini implementasi kepahlawanan adalah dengan meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan, kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia. Karenanya semangat kepahlawanan harus menjalar juga untuk mewujudkan perlindungan sosial sepanjang hayat, kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat di mana pun berada," katanya di sela-sela pembacaan sambutan Mensos Saifullah Yusuf dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Gasibu Bandung, Minggu.
Baca juga: Pemkab Garut memberikan uang tali kasih untuk warakawuri di Hari Pahlawan
Bey mengatakan dalam proses membangun bangsa pada setiap masa akan berbeda tantangan, peluang, kekuatan, dan keterbatasannya.
Bey juga menjelaskan tantangan perjuangan ke depan, yakni berbuat yang terbaik di dalam koridor menjadikan NKRI sebagai bangsa yang bermartabat dalam pergaulan global.
"Siapa pun berkesempatan untuk berjuang mempertahankan dan membangun kemajuan NKRI," katanya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat untuk tidak lelah berbuat yang terbaik dalam meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan.
"Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemaslahatan masyarakat," ujarnya.
Usai upacara peringatan Hari Pahlawan, Bey Machmudin bersama jajaran Forkopimda Jabar berziarah ke makam pahlawan Raden Dewi Sartika di Makam Para Bupati Bandung, Kota Bandung, untuk mendoakan dan melaksanakan penaburan bunga di sana demi memaknai nilai kepahlawanan mereka.
"Semoga kita semua mampu meneladani dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, serta mewariskannya kepada generasi yang akan datang," kata Bey menambahkan.
Baca juga: Baznas Depok memberi tali kasih ke 13 veteran kemerdekaan