Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menekankan pentingnya pengelolaan tata ruang yang terpadu dan berkelanjutan dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, keberlanjutan sumber daya alam, serta kelestarian lingkungan hidup.
"Penataan ruang tidak sekadar pemanfaatan optimal, tetapi juga mencakup menjaga keseimbangan ekosistem, keberlanjutan sumber daya alam serta kelestarian lingkungan hidup," kata Bey dalam peringatan Hari Tata Ruang Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024, yang digelar di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka Kabupaten Bandung, Jumat.
Dalam peringatan tersebut, Bey bersama sejumlah pejabat dan masyarakat melaksanakan kegiatan penanaman pohon sebagai salah satu langkah nyata untuk mewujudkan tata ruang yang berkelanjutan.
Sebanyak 104.070 bibit pohon ditanam secara serentak di 27 kabupaten/kota di Jabar, termasuk di sembilan lokasi Wilayah Cabang Dinas Kehutanan dan UPTD Bina Marga Provinsi Jabar, dengan bibit pohon yang ditanam meliputi mahoni, albasia, dan gaharu, serta buah-buahan, yakni alpukat, durian, nangka, dan jambu.
Meski demikian, Bey mengatakan kegiatan ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi juga menjadi simbol perlindungan lingkungan yang lebih luas, mengingat kawasan Bandung Raya kerap menghadapi permasalahan air dan risiko longsor.
Kemudian untuk di TPPAS Legok Nangka, pohon yang ditanam juga diharapkan dapat menambah fungsi area menjadi tempat agrowisata, sehingga masyarakat bisa menyaksikan proses pengelolaan sampah sambil memetik buah dalam beberapa tahun ke depan."Kegiatan ini sebagai implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jabar Tahun 2022-2042, khususnya dalam upaya perlindungan dan peningkatan kualitas kawasan lindung serta penanganan lahan kritis di Jawa Barat," ujarnya.
Lebih lanjut, Bey menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang lebih dahulu melaksanakan program penanaman pohon, dan menyarankan agar inisiatif serupa diperluas ke kawasan Rebana.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya perawatan dan pemeliharaan pohon yang sudah ditanam, terutama menjelang curah hujan ekstrem yang diperkirakan terjadi akhir November hingga Februari 2025.
Karena dengan semakin hijaunya Jawa Barat dalam beberapa tahun mendatang, diharapkan lingkungan semakin terjaga, terutama untuk mencegah bencana longsor di kawasan rawan seperti Bandung Utara.
"Ini jangan sekadar menanam, tapi sebagai upaya kita bersama untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gub Jabar: Pengelolaan ruang berkelanjutan penting bagi ekosistem