Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Jawa Barat mengalokasikan dana Rp2 miliar per tahun untuk membayar insentif 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang tersebar di seluruh desa di Cianjur.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya di Cianjur Selasa mengatakan, selama ini pihaknya hanya bisa memberikan insentif sebesar Rp100 ribu per orang per bulan bagi anggota Retana yang tersebar di 360 desa/kelurahan se-Kabupaten Cianjur.
Baca juga: 8 keluarga korban puting beliung yang mengungsi sudah pulang ke rumah di Cianjur
"Keberadaan Retana di setiap desa sangat membantu BPBD Cianjur mulai dari pengawasan, pendataan, dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, sehingga kami baru bisa memberikan insentif Rp100 ribu per bulan," katanya.
Dia menjelaskan, dana Rp2 miliar berdasarkan penghitungan setiap desa memiliki lima orang Retana yang memiliki tugas cukup berat menjadi garda terdepan BPBD dalam penanganan dan penanggulangan bencana serta melakukan pendataan serta pemetaan.
Meski diberikan insentif kecil dengan tanggungjawab yang besar, tidak membuat Retana yang dibentuk sejak tahun 2019 patah semangat dalam menjalankan tugasnya menjaga dan mengawasi wilayahnya masing-masing dari dampak bencana alam.
"Terbentuknya Retana didasari pertimbangan luas wilayah Cianjur secara administrasi, terbagi menjadi 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan, di mana sebagian besar wilayah Cianjur rawan terjadi bencana alam," katanya.
Sedangkan selama ini, petugas di BPBD Cianjur terbatas untuk cepat sampai ke lokasi ketika terjadi bencana alam terutama di wilayah selatan, sehingga kehadiran Retana menjadi garda terdepan dalam melakukan berbagai langkah penanggulangan hingga penanganan cepat.