Jakarta (ANTARA) - Pelatih Manchester United (MU) Ruud van Nistelrooy, yang menggantikan posisi Erik Ten Hag, merasa terhormat dapat melatih klub berjuluk Setan Merah itu meski hanya sementara.
"Meski berstatus interim, sebuah kehormatan besar saya bisa melatih klub yang saya cintai. Yang dapat saya janjikan saat ini adalah, saya akan memberikan apa yang saya bisa untuk membalikkan nasib kita," ujar Nistelrooy, dikutip dari laman MU di Jakarta, Rabu.
Juru taktik yang pernah memperkuat MU sebagai pemain pada tahun 2001-2006 itu menegaskan, sudah saatnya setiap orang di klub tersebut untuk bekerja sama dan mengeluarkan kemampuan maksimal di sisa musim.
Nistelrooy menyebut, berdasarkan pengalamannya sebagai pemain dan pelatih, jika pemain, staf dan suporter berada dalam satu tujuan, MU tidak akan terhentikan.
"Saya bersyukur MU masih memiliki waktu dan kesempatan untuk membangun momentum positif, dimulai dari laga melawan Leicester City di Piala Liga," tutur pria yang kini berusia 48 tahun itu.
Dia memprediksi pertandingan menghadapi tim tamu Leicester City di putaran keempat Piala Liga Inggris 2024-2025 pada Kamis (31/10) dini hari WIB tidak akan mudah.
Oleh sebab itu, Nistelrooy ingin semua orang di MU untuk terus mengingatkan diri sendiri di setiap laga bahwa MU adalah klub besar.
Langkah pertama yang dilakukannya untuk itu adalah dengan membentuk kebiasaan menang, mulai dari laga versus Leicester City di Piala Liga.
Dia lalu meminta para suporter untuk terus mendukung MU agar dapat melaju positif di Piala Liga dan kompetisi lainnya.
"Ketika saya kembali ke MU pada musim panas ini sebagai asisten Erik, itu karena saya percaya MU dapat melenting lagi ke level atas seperti saat saya menjadi pemain di sini. Saya masih mempunyai keyakinan itu, tetapi membutuhkan waktu dan kerja keras," tutur Nistelrooy.
Pada 28 Oktober 2024, Manchester United mengumumkan bahwa mereka memecat pelatih Erik Ten Hag setelah serangkaian hasil buruk pada awal musim 2024-2025.