Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkapkan gerakan pangan murah yang digelar secara serentak di 27 kota kabupaten, untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.
Bey yang membuka program tersebut di lapangan bola Desa Sukaurip Kecamatan Balongan, Indramayu, Rabu ini, didampingi oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu Dedi Taufik, menyebutkan bahwa gerakan ini juga dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-44.
Baca juga: Bantu ringankan masyarakat, Pemkot Bogor gelar GPM
"Ini sangat baik karena membantu masyarakat mendapatkan pangan dengan harga murah dan terjangkau, serta menjaga stabilitas harga pangan di pasaran," ujar Bey dalam keterangan di Bandung, Rabu.
Dalam gerakan ini, beberapa komoditas pangan seperti beras SPHP, dijual dengan harga Rp58.000 per lima kilogram, minyak goreng Rp14.500 per botol, terigu kemasan Rp9.000 per kilogram, telur ayam Rp24.000 per kilogram.
Lalu, beras premium Rp65.000 per 5 kilogram daging ayam Rp20.000 per kilogram, bawang merah Rp22.000 per kilogram, daging sapi Rp50.000 per kilogram, gula pasir Rp16.000 per kilogram, sayuran Rp5.000 per pak, dan bawang putih Rp35.000 per kilogram.
"Mari manfaatkan gerakan pangan murah ini karena harganya terjangkau dan kualitasnya terjaga," ucapnya.
Bey juga berjanji akan terus memantau perkembangan kondisi di semua daerah, termasuk mengupayakan adanya sistem logistik daerah yang efektif demi mewujudkan ketahanan pangan.
Menurut dia, hasil panen harus bisa dinikmati oleh masyarakat dengan harga yang wajar, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian seperti Indramayu.
Sementara itu, Pjs Bupati Indramayu Dedi Taufik mengatakan program gerakan pangan murah diharapkan bisa mempermudah akses kebutuhan pokok di tengah situasi ekonomi yang fluktuatif.Ia menekankan pentingnya sektor pertanian dalam ekonomi nasional dan daerah, di mana pertanian berperan vital sebagai penyedia bahan pangan, instrumen pengentasan kemiskinan, serta penyedia lapangan kerja.
"Ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan keluarga," ujarnya.
Terkait fluktuasi harga, Dedi mengaku hal ini masih menjadi tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan, oleh karenanya, ia berharap adanya sistem logistik daerah yang mampu menjaga stabilitas harga dan mengurangi dampak inflasi di Indramayu.
"Ini demi kesejahteraan masyarakat Indramayu yang kita cintai. Gerakan Pangan Murah ini sangat bermanfaat, semoga ketahanan pangan kita semakin terjaga," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Majalengka mengintensifkan GPM guna kendalikan inflasi di Oktober