Antarajabar.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung menghimbau orang tua perbaiki pola asuh terhadap anak menyusul munculnya kasus pembunuhan siswi SMP yang diduga dilakukan oleh seorang pelajar SMP di Kota Kembang itu.
"Pola asuh orang tua sangat memengaruhi sikap anak dalam kesehariannya, hal tersebut membuat anak bisa melakukan hal-hal yang di luar kendali," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis P2TP2A Kota Bandung, Leny Herlina di Bandung, Kamis.
Berkaca pada kasus tersebut, Leny menyatakan banyak faktor yang memengaruhi pelaku bisa bertindak nekat. Disamping pola asuh anak yang salah, kondisi ekonomi dan lingkungan sosial di sekitar si anak juga memiliki andil besar dalam kasus yang menjerat SF (12) itu.
Menurutnya, kasus tersebut merupakan kasus pertama yang terjadi di Kota Bandung. Hal itu menjadi bahan evaluasi bagi P2TP2A dalam meningkatkan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak. Leny menambahkan, selama P2TP2A Kota Bandung berdiri,
Menurut dia baru kali ini ia menangani kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pelajar SMP terhadap pelajar SMP lainnya.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian itu, apalagi pembunuhnya melibatkan anak dibawah umur," kata Leny.
Meski prihatin terhadap korban, P2TP2A tetap terjun langsung untuk mendampingi SF selama proses penyidikan berlangsung. Menurut Leny, pendampingan tersebut dilakukan untuk memastikan SF mendapatkan haknya sebagai anak.
Selain itu, P2TP2A juga mendalami kasus tersebut sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari.
"Kami menghimbau agar orang tua lebih waspada dan selalu melakukan pola asuh yang benar terhadap anak, jangan sampai kasus seperti ini terjadi lagi," kata Leny menambahkan.