"Saya lihat makanannya habis semua, jadi dirasa sudah sesuai dengan selera anak-anak," tuturnya.
Namun Bey tetap mewanti-wanti Pemkab Sumedang agar memperhatikan kebersihan, ketepatan waktu pengiriman jika nanti jumlah siswa yang menerima program makan siang bergizi bertambah.
Sementara itu Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli menuturkan bahwa uji coba program makan siang bergizi sudah memasuki hari ke-20 dan berjalan lancar.
Skema yang dilakukan adalah partisipasi kolaborasi dari berbagai elemen, salah satunya BUMD di Sumedang.
"Ini memang skema di Sumedang, untuk uji coba pertama bulan pertama hingga hari ke-20 ini partisipatif, artinya biaya dari iuran BUMD, kemudian masyarakat dan sebagainya. Untuk bulan kedua, kita akan menggunakan setengah APBD, yang diambil dari dinas pendidikan. Nilainya Rp152 juta per bulan untuk 420 murid di dua SD," ujarnya.
Terkait penggunaan bahan baku lokal, Yudia menjelaskan dalam program di SD Negeri Pamoyanan 2 tersebut menggunakan bahan baku lokal yang berada di Kecamatan Jatigede.
"Jadi tadi Pak Gubernur melihat mekanisme dan alurnya. Untuk makanan diambil dari bahan baku lokal seperti di Jatigede. Misalnya buah-buahan, di sini banyak melon dan pepaya yang diambil dari kawasan ini," tutur Yudia.
Baca juga: Sumedang menjadi "role model" pembinaan desa di Indonesia, kata Kemendagri
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pj Gubernur: Uji coba makan bergizi di Sumedang gunakan bahan lokal
Uji coba makan bergizi di Sumedang gunakan bahan lokal
Kamis, 3 Oktober 2024 5:23 WIB