Kota Bandung (ANTARA) - Pemkot Bandung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gedebage dengan teknologi pengelolaan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) yang ditargetkan konstruksi pada November 2024 mendatang.
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, A Koswara mengungkapkan TPST ini dibangun di lahan seluas 1,7 hektare dan mampu mengolah 390 ton sampah per hari dengan teknologi RDF yang akan membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung.
Baca juga: Pemkot Bandung mulai terapkan teknologi pengelolaan sampah RDF di empat TPST
"November ini sudah mulai konstruksi, dan diharapkan selesai maksimal di akhir tahun depan. Nantinya, TPST ini bisa mengolah sampai 390 ton sampah per hari melalui teknologi RDF," kata Koswara di Bandung, Rabu.
Koswara mengatakan TPST ini akan menjadi solusi yang sangat diperlukan, mengingat Kota Bandung sempat mengalami kedaruratan pengelolaan sampah.
"Kalau TPST sekarang itu karena sifatnya masih sementara, kemarin memang situasinya kedaruratan. Dengan cara ini, kita bisa menyelesaikan banyak persoalan sampah," kata dia.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya mencari teknologi yang dapat memberikan nilai lebih dari sampah agar memanfaatkan nilai dari sampah dapat dikelola lebih baik.
"Kita ingin pola investasi yang lebih baik dan mengurangi biaya seperti tipping fee. Jika kita bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi, maka tipping fee bisa dihilangkan. Itulah yang sedang kita cari, skema yang kuat, serta jaminan pembeli untuk produk hasil olahan sampah," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi, menambahkan, saat ini pembangunan TPST sedang dalam tahap proses lelang, dengan rencana konstruksi dimulai pada November dan diharapkan selesai pada Desember 2025.
Pemkot Bandung bangun TPST Gedebage dengan teknologi RDF pada November 2024
Rabu, 2 Oktober 2024 15:39 WIB