Istanbul (ANTARA) - Aksi protes menyebar di berbagai kota di Eropa pada Sabtu (28/9), termasuk Stockholm, Helsinki, Paris, Jenewa, dan Istanbul, sebagai tanggapan atas serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.
Para pengunjukrasa menyuarakan kemarahan mereka dan menuntut segera berakhirnya kekerasan, dengan menggambarkan situasi tersebut sebagai "genosida" dan mendesak adanya tindakan global.
Ribuan orang berjalan dari Odenplan menuju kedutaan besar Israel di Stockholm, sambil mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon.
Seruan "Jangan Ganggu Lebanon" dan "Bebaskan Palestina" memenuhi udara.
Seniman dan aktivis Swedia Samuel Girma menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan mendesak pemboikotan perdagangan dengan Israel menyusul "serangan teroris di Beirut dan Lebanon."
Aksi protes juga terjadi di Helsinki, dimana para pendemo menuntut segera diakhirinya operasi Israel di Lebanon.
Di Paris, para pengunjuk rasa berkumpul dekat Innocents Fountain, membawa spanduk bertuliskan "Akhiri Genosida di Gaza dan Boikot Israel."
Sebagian besar dari mereka memakai keffiyeh dan membawa foto jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh, yang tewas oleh pasukan Israel pada 2022.
Protes meluas di berbagai negara Eropa menentang serangan Israel
Senin, 30 September 2024 12:00 WIB