Mereka pun tak segan ketika beberapa fotografer meminta berpose sedikit lebih mesra untuk mengabadikan gambar di atas podium.
Widia langsung merangkul dan menempelkan kepalanya ke kepala sang suami, sembari berpose manja memamerkan medali yang baru saja mereka raih.
Suami Istri yang satu frekuensi Satu frekuensi
Sebagai atlet yang sama-sama berkecimpung di cabang olahraga panjat tebing, tentunya mereka memiliki banyak kesamaan dan berada dalam satu frekuensi.
Kebetulan, keduanya juga sama-sama kelahiran Bogor, Jabar. Widya lahir 5 Januari 1999, sedangkan Bim lahir 2 Desember 1993.
Aktivitas olahraga panjat tebing di Bogor pula yang mempertemukan mereka, apalagi ketika 2016 sama-sama mengikuti pelatihan daerah (pelatda) di Jabar yang membuat keduanya semakin intens bertemu dan semakin dekat.
Setidaknya butuh waktu empat tahun bagi mereka untuk saling mengenal dan berpacaran sebelum akhirnya memutuskan serius melangkah ke jenjang pernikahan pada 26 Februari 2022.
"Sebenarnya lebih karena satu frekuensi, satu perasaan dan pandangan terhadap manjat. Kebetulan, untungnya profesi sama-sama panjat tebing. Jadi, bisa saling 'support' kalau di latihan, bisa saling semangat (menyemangati, red.)," kata Widia.
Romantisme pasutri pemanjat tebing asal Jawa Barat bersanding di atas podium
Oleh Zuhdiar Laeis Kamis, 12 September 2024 15:13 WIB