Sumedang (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengatakan, dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, siap beroperasi tahun ini.
General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) 2 Achmad Ismail mengatakan, pembangkit listrik tersebut sebenarnya telah siap beroperasi, namun masih menunggu proses penyerahan ke operator PLN Indonesia Power (PLN IP).
"Tadinya kita rencanakan minimal satu unit tahun ini, tapi alhamdulillah justru bisa mengejar langsung dua unit sudah siap beroperasi. Saat ini hanya tinggal tunggu serah terima ke operator saja," ujar Ismail di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Unit Pelaksana Proyek JBT 2 Husni Wardhana menyampaikan PLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung energi baru terbarukan (EBT), terutama yang bersumber daya air.
PLTA ini memanfaatkan air dari Waduk Jatigede yang dibangun oleh Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Jadi kita memanfaatkan sumber daya air yang ada di Jatigede ini, terutama dengan adanya waduk Jatigede yang diadakan oleh PU dan sebagian airnya kita alirkan untuk bisa mendeliver atau membangkitkan daya listrik sebesar 2x55 MW," kata Husni.
Husni mengatakan, kapasitas 2x55 MW ini akan disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Menurut dia, sistem tersebut telah terkoneksi sehingga memungkinkan untuk melayani pelanggan di wilayah Jawa dan Bali.
"Jadi kalau yang terdekat kita adalah motong dari Rancaekek-Sunyaragi. Jadi memotong di tengah-tengah masuk ke PLTA ini, jadi nantinya di situ sudah terdistribusikan ke sistem Jawa-Bali," ujar Husni.
Proyek PLTA Jatigede sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting. Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, di antaranya uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh sertifikat laik operasi (SLO).
PLN mengharapkan proyek PLTA Jatigede dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan.
Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama tersebut, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 X 55 Megawatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Hal tersebut sebagai bentuk komitmen PLN dalam pengembangan energi hijau di tanah air dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) terus dijalankan oleh perseroan seiring komitmen transisi energi demi mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
"PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada, ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang," kata Darmawan.
Adapun, sinkronisasi pertama PLTA Jatigede berhasil dilakukan ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu (11/5). Hadirnya PLTA itu meningkatkan bauran energi dari sumber EBT sebesar 110 MW.
Lewat tahap sinkronisasi pertama, PLTA Jatigede dipastikan dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi pasca hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada.
Baca juga: PLN bakal tambah 111 SPKLU di berbagai lokasi "rest area" tol
Baca juga: PLN percepat pemulihan aliran listrik daerah terdampak bencana
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Kunto Nugroho mengatakan kesuksesan sinkronisasi pertama tersebut merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ke depannya.
"Kami sangat antusias melihat capaian positif ini dan merupakan tonggak penting dalam menyediakan pasokan energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Kunto.
Proyek PLTA Jatigede sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting. Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, di antaranya uji pembebanan,reliability run hingga memperoleh sertifikat laik operasi (SLO). Pembangkit tersebut ditargetkan dapat beroperasi komersil pada Juni 2024.
PLN mengharapkan proyek PLTA Jatigede diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan.
Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama tersebut, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Baca juga: PLN EPI inisiasi program budidaya ternak kambing perah di Gunung Kidul
Baca juga: PLN: Perpanjangan kerja sama dengan WRI langkah konkret tingkatkan EBT
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN: PLTA Jatigede siap beroperasi tahun ini