Menurutnya, ajang yang diinisiasi oleh Yayasan Gentra Lestari Budaya (GLB) ini tidak hanya fokus melestarikan budaya, melainkan menjadi upaya efektif dalam mengintegrasikan tari tradisional sebagai daya tarik pariwisata.
“GLB menurut saya adalah salah satu yayasan yang tidak hanya konsen, tetapi berkelanjutan mencoba melestarikan kebudayaan dari seni tari di seluruh nusantara,” tuturnya.
Selain seni tari, Kemenparekraf juga memberikan dukungan signifikan untuk pelestarian dan promosi wisata budaya melalui berbagai agenda strategis di daerah.
Dari total 110 agenda yang didukung Kemenparekraf pada 2024, sekitar 60 persen di antaranya berfokus pada budaya.
Restog menambahkan dukungan ini bertujuan untuk menghidupkan pariwisata di daerah, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
Kemenparekraf berkomitmen untuk menjadikan pariwisata berbasis budaya, sebagai salah satu pilar utama dalam pengembangan sektor pariwisata nasional.
“Kami memfasilitasi agenda di daerah untuk masuk dalam ajang Karisma Event Nusantara 2024. Dalam prosesnya, kami melakukan kurasi ketat dan hasilnya ada 110 agenda yang masuk,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenparekraf dukung tarian tradisional sebagai sarana promosi wisata