Teheran (ANTARA) - Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan khawatir dengan kemungkinan serangan balasan dari Iran dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, jika perundingan tak langsung soal gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Palestina tidak membuahkan hasil.
Mengutip seorang sumber yang meminta namanya dirahasiakan, harian AS The Washington Post melaporkan bahwa Netanyahu berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan tersebut yang akan membuka jalan bagi pembebasan orang-orang Israel yang masih disandera di Jalur Gaza.
Pada 31 Juli, Israel membunuh kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang sedang berada di Teheran, Iran, untuk menghadiri pelantikan Presiden Massoud Pezeshkian.
Sehari sebelumnya, Israel juga membunuh komandan Hizbullah Fouad Shukr dalam serangan pesawat nirawak di Lebanon selatan.
PBB serukan hukuman bagi Israel
Pelapor khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese menyerukan hukuman bagi rezim Israel atas genosida yang mereka lakukan di Jalur Gaza.
Kejahatan Israel sudah tercatat dan rezim tersebut harus dihukum, kata Albanese yang dikutip Al Jazeera, Jumat (23/8) malam.
Agresi terhadap situs-situs keagamaan menjadi salah satu tanda dendam dan juga kebencian, dan serangan terhadap gereja serta masjid diakui sebagai kejahatan perang, katanya.
Pelapor HAM PBB itu mengecam dunia karena terus bungkam terhadap situasi di Gaza, sedangkan orang-orang di sana dibunuh oleh senjata-senjata yang dipasok dari Eropa dan Amerika.
Dia juga menegaskan lagi bahwa rezim Israel telah melakukan genosida di sekolah-sekolah di Gaza dan kerap melakukan hal serupa.
Pada Jumat kepala jaksa Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) Karim Khan, mendesak para hakim untuk segera mengumumkan penangkapan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama menteri untuk urusan militer Yoav Gallant lantaran sudah melakukan kejahatan brutal di wilayah pendudukan Palestina.
Sekitar dua pekan lalu serangan udara mematikan yang diluncurkan rezim Israel di sekolah al-Tabeen di daerah Daraj, Gaza telah menewaskan lebih dari 120 warga Palestina.
Peristiwa itu berlangsung saat salat subuh.
Sejak awal agresi Israel pada Oktober lalu, lebih dari 40.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dibunuh oleh pasukan rezim di daerah kantong tersebut.
Sumber: IRNA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Netanyahu dikabarkan ketar-ketir dengan serangan Iran, Hizbullah
Media AS sebut PM Israel Netanyahu cemas dengan serangan Iran dan Hizbullah
Sabtu, 24 Agustus 2024 16:15 WIB