Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, West Java Festival (WJF) 2024 merupakan momentum untuk mendukung inisiatif nasional terkait kebanggaan menggunakan barang buatan Indonesia dan berwisata di dalam negeri selain puncak perayaan HUT Jabar.
Artinya, kata Herman, selain puncak perayaan HUT Jabar setiap tahun, WJF 2024 ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan sinergi serta kolaborasi elemen masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam tema "Harmoni Kolaborasi" dalam promosi produk dan wisata lokal.
Baca juga: Jabar siapkan 15 lokasi parkir untuk West Java Festival 2024
"Selain sebagai ajang perayaan, WJF 2024 juga mendukung dua inisiatif nasional, yaitu gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang bertujuan utama untuk mempromosikan produk lokal dan pariwisata dalam negeri," kata Herman dalam pembukaan WJF 2024 di pelataran Gedung Sate Bandung, Jumat.
Selain bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Jawa Barat dengan menonjolkan keunikan budaya dan potensi wisata lokal, kata Herman, WJF 2024 juga menyediakan peluang ekonomi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, serta memberikan platform bagi seniman dan budayawan untuk menampilkan karya mereka.
Kemudian, lanjut dia, selain mendukung gerakan BBI dan BBWI sebagai upaya pemerintah untuk mendorong kebanggaan terhadap produk dan destinasi wisata lokal, WJF 2024 juga menguatkan identitas budaya dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat melalui berbagai acara seni dan budaya.
"Serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan melalui inisiatif ramah lingkungan yang diterapkan selama festival," ujarnya.
WJF 2024 ini, dilangsungkan selama tiga hari pada 23-25 Agustus 2024 di dua lokasi utama yakni Gedung Sate dan Lapangan Saparua dengan beberapa rangkaian kegiatan.
Rangkaian kegiatan selama festival itu meliputi pameran dan bazar UMKM yang menampilkan lebih dari 1.000 UMKM dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Kemudian pertunjukan seni budaya dengan menghadirkan 1.830 seniman dan budayawan Jabar yang menampilkan karya seni, musik, tarian dan budaya khas daerah.
Lalu, festival kuliner yang menonjolkan berbagai masakan tradisional Jawa Barat. Ada juga pameran bursa kerja (jobfair) dan pameran pendidikan (edufair) oleh West Java Partnership yang menawarkan 16.000 lowongan kerja dan berbagai beasiswa pendidikan.
Artinya, kata Herman, selain puncak perayaan HUT Jabar setiap tahun, WJF 2024 ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan sinergi serta kolaborasi elemen masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam tema "Harmoni Kolaborasi" dalam promosi produk dan wisata lokal.
Baca juga: Jabar siapkan 15 lokasi parkir untuk West Java Festival 2024
"Selain sebagai ajang perayaan, WJF 2024 juga mendukung dua inisiatif nasional, yaitu gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang bertujuan utama untuk mempromosikan produk lokal dan pariwisata dalam negeri," kata Herman dalam pembukaan WJF 2024 di pelataran Gedung Sate Bandung, Jumat.
Selain bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Jawa Barat dengan menonjolkan keunikan budaya dan potensi wisata lokal, kata Herman, WJF 2024 juga menyediakan peluang ekonomi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, serta memberikan platform bagi seniman dan budayawan untuk menampilkan karya mereka.
Kemudian, lanjut dia, selain mendukung gerakan BBI dan BBWI sebagai upaya pemerintah untuk mendorong kebanggaan terhadap produk dan destinasi wisata lokal, WJF 2024 juga menguatkan identitas budaya dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat melalui berbagai acara seni dan budaya.
"Serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan melalui inisiatif ramah lingkungan yang diterapkan selama festival," ujarnya.
WJF 2024 ini, dilangsungkan selama tiga hari pada 23-25 Agustus 2024 di dua lokasi utama yakni Gedung Sate dan Lapangan Saparua dengan beberapa rangkaian kegiatan.
Rangkaian kegiatan selama festival itu meliputi pameran dan bazar UMKM yang menampilkan lebih dari 1.000 UMKM dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Kemudian pertunjukan seni budaya dengan menghadirkan 1.830 seniman dan budayawan Jabar yang menampilkan karya seni, musik, tarian dan budaya khas daerah.
Lalu, festival kuliner yang menonjolkan berbagai masakan tradisional Jawa Barat. Ada juga pameran bursa kerja (jobfair) dan pameran pendidikan (edufair) oleh West Java Partnership yang menawarkan 16.000 lowongan kerja dan berbagai beasiswa pendidikan.