Untuk menjawab tantangan tersebut, Herman berharap Pemerintah Pusat melalui Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan melakukan intervensi agar menciptakan skema pinjaman mikro dan supermikro yang mudah diakses untuk kebutuhan hidup petani dan buruh tani.
"Jika masalah ini tidak segera ditangani maka akan memantik permasalahan sosial yang tidak kita inginkan, mengingat indeks gini kita (Jabar) yang sudah berada pada level lampu kuning" ucap Herman.
"Tantangan lain, pertanian Jabar harus dihadapkan pada alih fungsi lahan pertanian dan anomali cuaca yang mengancam produktivitas padi. Kita harus cari solusi sama-sama," tuturnya.
Pada 2024, Jabar sendiri menargetkan produksi 11 juta ton gabah kering giling (GKG), jumlah ini lebih tinggi dari tahun 2023 sebanyak 9,14 juta ton GKG.
Pertanian di Jabar hadapi tantangan kesejahteraan petani hingga alih fungsi lahan
Rabu, 21 Agustus 2024 19:57 WIB
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertanian Jabar hadapi tantangan kesejahteraan-alih fungsi lahan