Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar sosialisasi tentang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang melibatkan para pengajar dari SMA, SMK, dan MA se-Kota Bandung.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengungkapkan kegiatan ini untuk memastikan para siswa yang telah atau akan berusia 17 tahun dapat memahami dan menggunakan hak pilih mereka dengan benar.
“Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat, terutama para pemilih pemula, dapat berpartisipasi aktif dalam pilkada serentak, guna memilih pemimpin yang akan membawa Kota Bandung lebih maju dalam lima tahun ke depan," kata Asep di Bandung, Rabu.
Asep menyampaikan, menurut data terbaru dari Disdukcapil Kota Bandung, jumlah pemilih pemula yang terdaftar mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan data KPU Kota Bandung untuk daftar pemilih sementara (dps) pada Pilkada Kota Bandung 2024 mencapai 1.896.389 pemilih, 436.288 di antaranya adalah pemilih pemula.
Namun, sekitar 6.000 pemilih pemula diketahui belum melakukan perekaman e-KTP, yang menjadi syarat utama untuk dapat menggunakan hak pilih pada pilkada serentak mendatang
"Kami mengundang para pengajar hari ini agar mereka dapat menginventarisasi siswa-siswa yang akan berusia 17 tahun dan berkoordinasi dengan kecamatan setempat untuk menjadwalkan perekaman e-KTP,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Disdukcapil Kota Bandung memberi kemudahan bagi para siswa untuk membuat KTP elektronik dengan menghadirkan layanan jemput bola di berbagai lokasi yang membutuhkan, terutama sekolah-sekolah yang memiliki jumlah siswa pemilih pemula cukup besar.
“Layanan ini akan terus berjalan hingga hari pemilihan. Kami optimis bahwa pada tanggal 27 November, semua siswa yang sudah berusia 17 tahun akan sudah memiliki e-KTP dan siap memberikan suara mereka," ujarnya.