Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa pengamanan komprehensif dan koordinasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2024 yang aman, damai, dan tertib.
Hal ini karena Jawa Barat memiliki jumlah pemilih sekitar 35 juta orang dan lebih dari 73.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 27 kabupaten/kota.
Baca juga: KPU Jabar tindaklanjuti temuan 122.369 data pemilih ganda di Pilkada
"Salah satu aspek yang sangat krusial dalam pengamanan pemilu adalah logistik, mulai dari distribusi surat suara hingga alat-alat pemungutan lainnya harus dijaga dengan ketat. Kerja sama erat antara kepolisian, TNI, dan seluruh perangkat daerah juga penting untuk memastikan bahwa tidak ada celah yang dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin mengganggu jalannya pemilu," kata Bey dalam Rakor Lintas Sektoral Operasi Mantap Praja Lodaya 2024 di Mapolda Jabar, Senin.
Selain itu, Bey menjelaskan pada era digital ini, pengamanan siber perlu menjadi prioritas utama, dengan potensi ancamannya dari penyebaran hoaks, disinformasi dan upaya peretasan yang dapat mengganggu jalannya pemilu.
"Saya mendorong seluruh instansi terkait untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini terhadap ancaman siber dan membangun sistem yang mampu merespons cepat terhadap segala bentuk gangguan di dunia maya," ucapnya.
Tak hanya pengamanan aspek fisik, Bey juga mengatakan aspek nonfisik, seperti stabilitas sosial, ekonomi, dan politik perlu memiliki pemahaman yang sama, juga komitmen yang kuat dalam menjaga integritas pemilu.
"Kesadaran akan potensi kerawanan yang dapat mengganggu jalannya proses demokrasi harus diantisipasi dengan cermat baik itu dari ancaman siber, hoaks maupun potensi konflik sosial," ujarnya.
Kolaborasi lintas sektoral ini, kata Bey, perlu dilakukan secara solid dan sinergis dalam satu komando yang terpadu, tanpa adanya ego sektoral yang bisa menghambat kelancaran operasi tersebut.
"Semua pihak harus berada di barisan yang sama, menjaga, dan melindungi hak pilih masyarakat dengan sebaik-baiknya," ucap Bey.
Selain aspek pengamanan, Bey mengingatkan pentingnya pendekatan persuasif, edukasi tentang partisipasi pemilu perlu digaungkan kepada masyarakat.
"Sosialisasi terkait tata cara pemilihan harus dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Kita harus mencegah potensi golput dengan memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada masyarakat," ujar Bey.
Ia pun mengajak semua pihak untuk waspada terhadap kemungkinan adanya gangguan keamanan baik bersifat sporadis maupun terstruktur dengan respon yang cepat dan tepat.
"Kita harus selalu ingat pula bahwa setiap tindakan kita dalam operasi ini akan berdampak langsung pada rasa aman masyarakat dan kepercayaan mereka terhadap proses demokrasi," katanya.
Ia juga mengajak seluruh pihak yang telah berkomitmen untuk bekerja keras dan menciptakan Jawa Barat sebagai contoh dalam penyelenggaraan pemilu yang berkualitas, berintegritas, profesional, dan sinergi yang kuat dengan semua pihak.
Baca juga: Sekjen PDIP: Ada kader perempuan berpeluang maju Pilkada Jabar 2024
Bey: Pengamanan komprehensif dan koordinasi kuat kunci sukses Pilkada Jabar
Senin, 12 Agustus 2024 15:58 WIB