Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa manajemen risiko merupakan hal yang krusial dalam mengakselerasi pencapaian indikator makro pembangunan daerah.
Pasalnya, kata Bey, tantangan pembangunan daerah kini semakin kompleks dan dinamis.
"Pencapaian indikator makro pembangunan daerah harus menjadi prioritas utama bagi kita semua. Manajemen risiko menjadi salah satu strategi kunci dalam mengantisipasi dan mengelola risiko yang terjadi dalam setiap prosesnya," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Dalam hal manajemen risiko, Bey mengatakan peran inspektorat daerah sangat krusial, di mana harus mampu melakukan pengawasan, yang tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif dalam mendeteksi potensi risiko sejak dini.
Karenanya, Bey mengimbau ke Inspektorat Daerah untuk menjadi yang terdepan dalam menjaga integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah demi mencapai pemerintahan yang baik dan bersih.
"Jangan pernah terlibat atau menjadi bagian dari praktik-praktik tidak beretika yang dapat merusak kepercayaan publik dan menghambat pembangunan," ucapnya.
Selain itu, Bey berharap Forum Inspektur Daerah Seluruh Indonesia dapat berperan strategis dalam mendukung tercapainya pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari korupsi.
"Dengan menjaga integritas, kita dapat memastikan bahwa setiap rupiah yang dianggarkan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Pj Gubernur Jabar: Manajemen risiko krusial dalam indikator makro pembangunan
Selasa, 30 Juli 2024 22:30 WIB