Bandung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat mengungkapkan seluruh kelompok terbang (kloter) haji asal Jawa Barat sebanyak 93 kloter telah kembali, hanya lima orang yang gagal terbang karena masih harus mendapatkan perawatan di Tanah Suci.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Jawa Barat (Jabar) Boy Hari Novian mengatakan lima peserta haji yang gagal terbang karena sakit berasal dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kota Bandung, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Indramayu. Mereka harus terlebih dahulu menerima perawatan sebelum kembali ke Tanah Air.
Baca juga: Penyelenggaraan Haji 2024 alami peningkatan signifikan, nilai FKKBIHU Jabar
"Jadi ada lima orang yang harus tertinggal di Tanah Suci, empat di Makkah, satu di Madinah, karena sakit dan harus dirawat. Maskapai tidak mengizinkan untuk jamaah tersebut ikut terbang," kata Boy saat dikonfirmasi di Bandung, Selasa.
Mereka, kata dia, sebagian besar mengalami sakit diabetes dan jantung sehingga pihak maskapai penerbangan menyatakan mereka tidak laik terbang.
Selama menjalani perawatan, lanjutnya, peserta haji tersebut didampingi oleh Kantor Urusan Haji dan Umrah di Arab Saudi sampai membaik dan bisa terbang kembali ke Indonesia.
"Jadi ada pendampingan oleh Kantor Urusan Haji di Jeddah, tiap hari melihat mengecek ke rumah sakit, tempat perawatan jamaah haji. Nanti setelah dinyatakan bisa dan layak terbang, akan langsung diterbangkan kembali ke Tanah Air," ujarnya.
Pada 93 kloter haji asal Jabar tersebut yang berangkat 40.594 orang, namun yang kembali ke Tanah Air hanya 40.473 orang, dengan yang terakhir datang adalah 316 orang Kloter 30 asal Embarkasi Kertajati.
Kemenag: 5 peserta haji Jabar masih dirawat di Tanah Suci
Selasa, 23 Juli 2024 17:02 WIB