Para biksu maupun petugas keamanan bersiaga di berbagai lokasi istana sehingga jangan coba-coba untuk nekat untuk memotret, apalagi mengambil video.
Karena dilarang memotret maka pengunjung dapat fokus untuk mendengarkan penjelasan pemandu wisata mengenai ruang-ruang di Istana Potala.
Labirin Istana Potala
Pemandu wisata menyebut, awalnya Istana Potala didirikan oleh Kaisar Songtsen Gampo untuk menyambut pengantinnya, Putri Wencheng dari Dinasti Tang Kekaisaran China di Shandong pada 637 Masehi.
Namun keseluruhan istana baru dibangun pada masa pemerintahan Dalai Lama kelima, Ngawang Lobsang Gyatso, pada 1645-1694.
Terdapat dua bangunan utama yaitu Istana Putih sebagai tempat pemerintahan sekaligus kediaman musim dingin Dalai Lama. Dalai Lama berkantor di lantai 12 Istana Putih. Di lantai tersebut juga ada ruang pertemuan yang hanya dapat dimasuki oleh biksu dengan jabatan tinggi untuk berdiskusi soal politik.
Bangunan kedua adalah Istana Merah yang menjadi lokasi ibadah dan studi agama Buddha. Ribuan peziarah kerap mendatangi lokasi tersebut untuk memanjatkan doa.
Di Istana Merah juga tersimpan patung Buddha terbesar yang ada di Istana Potala. Selain itu ada juga lebih dari 3.700 patung Buddha dengan usia paling tua berasal dari 1.600 tahun lalu dan yang terkecil seukuran lidah manusia. Kekayaan lain adalah 10.000 lukisan, 698 mural, ratusan naskah Buddha, serta harta benda termasuk stupa-stupa emas tempat peristirahatan terakhir delapan Dalai Lama.
Misalnya, Dalai Lama kelima diabadikan dalam stupa di bagian barat Istana Merah. Stupa ini setinggi lima lantai dilapisi dengan emas hingga 3.000 kilogram dan bertatahkan batu semi-mulia dalam jumlah besar.
Lukisan mural yang menutupi dinding istana juga tersebar guna menggambarkan kehidupan keagamaan dan kisah sejarah.
Namun, sejak pemberontakan pada 1959, Dalai Lama Ke-14 atau Tensin Gyatso melarikan diri ke Dharmasala, India, sehingga Istana Potala tidak lagi menjadi tempat tinggal Dalai Lama. Saat ini pemerintah China menjadikan Istana Potala sebagai museum negara dan tetap menjadi situs ziarah penting.
Berkunjung ke Lhasa, "Tanah Suci" repositori ajaran Buddhisme Tibet
Jumat, 12 Juli 2024 11:35 WIB