Bandung (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat mengharapkan Hari Koperasi ke-77 tingkat Jawa Barat yang dipusatkan di Kabupaten Karawang pada 12-14 Juli 2024, menjadi momentum untuk meningkatkan peran koperasi yang berdampak besar bagi perekonomian Indonesia.
"Kita akan manfaatkan momen ini bagaimana koperasi menjadi soko guru perekonomian Indonesia, menuju Indonesia emas dengan menjadikannya modern, punya daya saing dan akuntabel sehingga masyarakat juga turut sejahtera," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi dalam Konferensi Pers di Bandung, Selasa.
Kegiatan yang diselenggarakan di kawasan industri ini, kata Taufik, menjadi momentum dalam meningkatkan kualitas koperasi, salah satunya adalah dengan usaha untuk menjadikan koperasi sebagai rantai pasok bagi industri besar.
Karena, menurut Rachmat, koperasi harus memainkan peran lebih besar, karena selama ini sebagian besar perekonomian termasuk di Jawa Barat (hampir 90 persen), digerakkan oleh industri besar, sedangkan koperasi dan UMKM hanya menggerakkan sisanya. Padahal dari jumlah tenaga kerja, 95 persen penduduk bekerja di sektor UMKM termasuk koperasi.
Karenanya, dalam peringatan hari koperasi yang dipusatkan di Lapangan Galuh Mas, Kabupaten Karawang, dinas menggandeng berbagai pihak seperti industri dan perbankan dengan target bisa meningkatkan peran koperasi seperti di Eropa yang menjadi bagian penting dalam pergerakan ekonomi kerakyatan.
"Dalam peringatan ini, kami ajak koperasi berkolaborasi dengan perbankan dan industri untuk berkolaborasi. Sehingga industri bisa memanfaatkan koperasi sebagai vendor. Sama seperti di luar negeri bagaimana koperasi itu jadi rantai pasok industri di Indonesia belum ada. Nah ini PR kita bersama untuk ke arah itu," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan peringatan Hari Koperasi ke-77 ini juga menjadi momentum peningkatan kualitas koperasi yang memang selama ini diakuinya belum optimal, terlebih sebentar lagi ada pemerintahan yang baru, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Memanfaatkan momen akan adanya presiden baru selama lima tahun ke depan juga kepala daerah di kota dan kabupaten dan provinsi. Supaya bisa siapkan kebijakan atau rancangan pengembangan koperasi ke depan. Sudah 77 tahun kita bangun koperasi, tapi belum optimal. Masih banyak koperasi belum mampu mensejahterakan anggotanya," ujar Rachmat.
Rachmat juga mengatakan koperasi merupakan salah satu pilar yang berperan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan ekonomi di masyarakat, karena koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan.
"Ekonomi rakyat berarti ekonomi yang berorientasi pada keterlibatan rakyat banyak, sehingga aktivitas ekonomi, produksi dan distribusi, harus sebesar-besarnya dilaksanakan oleh rakyat atau melibatkan rakyat banyak. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat menjadi wadah aktivitas ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya," kata dia.
Hari Koperasi ke-77, kata Rachmat, dicanangkan dengan berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman, meningkatkan daya saing, meningkatkan volume usaha koperasi, meningkatkan sumberdaya manusia dan juga meningkatkan permodalan koperasi serta melakukan jejaring usaha koperasi.
"Lewat berbagai kegiatan akan terwujudnya gerakan koperasi sebagai dasar pengembangan kekuatan ekonomi rakyat yang mampu mendorong pembangunan ekonomi khususnya Jawa Barat dan nasional secara mandiri berkeadilan sosial dan berkelanjutan," katanya.
Pada Peringatan Harkop ke-77 akan memberikan makna penting koperasi sebagai dasar kekuatan ekonomi rakyat. Sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk koperasi dan ekosistem yang terlibat di dalamnya kepada masyarakat yang lebih luas. Memasyarakatkan potensi organisasi dan daya dukung koperasi yang berkemampuan dalam menyediakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.
Acara puncak peringatan Harkop ke-77 tingkat Jawa Barat akan dimeriahkan oleh Gelar Produk Koperasi, Food Festival, hiburan, Temu Kemitraan Koperasi, lomba mewarnai, penampilan krasi seni, fun games dan doorprizes, grand final Duta Koperasi Jawa Barat, Gerak Jalan dan Zumba serta hiburan lainnya.
Perkembangan Koperasi
Berdasarkan data yang diterima, perkembangan koperasi di Jawa Barat, berdasarkan data per Juni 2024 jumlah koperasi aktif sebanyak 16.430 koperasi atau naik sebanyak 355 koperasi dibandingkan bulan Desember 2023 sebanyak 16.075 koperasi, yang dinilai dapat menjadi potensi akan kebangkitan ekonomi kerakyatan di Jawa Barat.
Sedangkan program digitalisasi koperasi hingga bulan Desember 2023 jumlah koperasi seluruh kewenangan yang telah digitalisasi sebanyak 163 koperasi, sedangkan koperasi kewenangan provinsi yang telah digitalisasi sebanyak 55 koperasi.
Kendala program digitalisasi diantaranya SDM yang dimiliki koperasi belum kompeten, sarana dan prasarana yang belum memadai, biaya yang dirasa cukup mahal, terlebih pola pikir pengurus koperasi belum terbuka bahwa digitalisasi banyak memberikan kemudahan dalam operasional koperasi.
"Pengembangan usaha koperasi di Jabar sudah cukup pesat terlebih dengan banyaknya marketplace baik customer to customer dan bela pengadaan pemerintah sehingga mendukung dalam perluasan akses pemasaran produk koperasi. Namun harus terus dikembangkan termasuk digitalisasi dan juga mengkoneksikan koperasi dengan mitra, offtaker dan lembaga swasta launnya," katanya menambahkan.