Menindaklanjuti dari kegiatan ini, kata Siti, adalah pemberian kesempatan bagi para pemuka agama dari dua negara untuk saling mengunjungi dan belajar, demi menciptakan toleransi, mengingat Austria juga memiliki masyarakat beragam.
Siti melanjutkan dari dialog ini ternyata dua negara memiliki masalah yang sama dan disadari bahwa jika meningkatkan pemahaman mengenai satu agama kepada agama lain itu menciptakan harmoni, toleransi yang pada gilirannya nanti akan menimbulkan harmoni masyarakat.
Dia juga menekankan pengenalan awal mengenai toleransi keberagaman harus ditanamkan sejak dini agar tidak terjadi kasus-kasus yang berakar dari perbedaan keyakinan ataupun budaya.
"Kita sekarang misalnya mengalami masalah dengan bullying karena kurangnya mengenal budaya lain atau perbedaan lain yang sesungguhnya penting. Ini yang kami tekankan," tutur dia menambahkan.
Baca juga: Kementan: Ada 3 program jaga ketahanan pangan saat perubahan iklim
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia-Austria dialog lintas keyakinan sikapi polarisasi dan iklim
Indonesia dan Austria dialog lintas keyakinan sikapi polarisasi dan iklim
Senin, 8 Juli 2024 18:40 WIB