Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengembangkan ubi jalar sebagai salah satu komoditas ekspor karena permintaan pasar di luar negeri cukup tinggi.
Kepala Distan Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya telah menyusun beberapa program yang bisa membantu petani dalam meningkatkan jumlah produksi ubi jalar.
Program tersebut, kata dia, termasuk pelatihan bagi petani, pengenalan teknik budi daya yang efisien, serta peningkatan kualitas hasil panen melalui penelitian dan pengembangan benih.
“Meski tidak ada program khusus, kami mencoba mengembangkan komoditas ini. Seperti diketahui, sebenarnya Cirebon bukan sentra ubi jalar juga, tapi memang tanaman ini susah ditanam di sekitar Kecamatan Beber dan Sedong,” katanya.
Meskipun bukan daerah sentra, menurut Alex, produksi ubi jalar di Cirebon setiap tahunnya relatif baik dengan kualitas yang bisa memenuhi kelayakan sebagai komoditas ekspor.
Dalam lima tahun terakhir, Distan Cirebon mencatat luas tanam ubi jalar di wilayahnya sekitar 335,8 hektare dan luas panennya kurang lebih 330,2 hektare.
Ia menyebutkan dengan luasan tersebut tingkat produktivitas ubi jalar di Cirebon mencapai 215,68 kuintal hektare, dengan jumlah produksinya mencapai 7.112,6 ton.
Adapun kondisi terkini, kata dia, komoditas ubi jalar dari Kabupaten Cirebon sudah berhasil tembus ke pasar Korea Selatan dan Jepang sebanyak 500 ton per tahun.