Sementara itu, mengenai kemiskinan ekstrem yang masih tinggi di Jabar, Bey mengatakan Pemprov Jabar bersama kabupaten/kota akan melakukan beragam upaya, salah satunya mendorong fasilitas pendidikan dan kesehatan, guna menekan kemiskinan ekstrem.
"Kemiskinan itu berkelindan penting pada pendidikan dan juga kesehatan. Kami sering berkeliling, ke camat menitipkan itu. Pendidikan terutama di anak keluarga prasejahtera dan juga kesehatan. Itu salah satu kunci mempersempit," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono mengatakan angka inflasi kali ini jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya. Meski inflasi cenderung turun, kewaspadaan tetap perlu dilakukan supaya angkanya tetap terkendali hingga Desember 2024.
"Kita harus optimis, terutama yang harus diperhatikan situasi global. Itu yang susah diprediksi. Kalau cuaca sudah diprediksi, disiapkan pompanisasi dari program pemerintah. Supaya produksi gabah tetap stabil. Situasi global juga dipantau dan diperhatikan," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jabar antisipasi kekeringan jaga inflasi di posisi 2,5 persen
Pemprov Jabar antisipasi kekeringan agar inflasi terjaga pada posisi 2,5 persen
Senin, 1 Juli 2024 19:45 WIB