Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat limbah hewan kurban yang banyak dibuang ke sungai saat momen Hari Raya Idul Adha.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan tim dari DLH Cianjur akan mendatangi sejumlah perkampungan di wilayah hulu agar tidak memotong hewan kurban di pinggir sungai, namun membuat lubang endapan agar air sungai tidak tercemar.
"Kalau membuang darah hewan kurban ke sungai sudah jelas mencemari lingkungan seharusnya dibuat lubang endapan, sehingga darah tidak mengalir ke sungai," katanya.
Tim dari DLH akan memberikan imbauan dan sanksi teguran bagi pelanggar, karena setiap tahun dapat dipastikan sungai di Cianjur tercemar akibat darah hewan kurban yang dibuang ke sungai terutama saat momen lebaran kurban.
Bahkan pihaknya mendapat banyak laporan sejak dua hari terakhir memerahnya aliran sungai di Cianjur akibat darah hewan kurban yang dibuang atau dialirkan ke sungai, sehingga membuat air sungai berbusa dan berminyak.
"Kami melarang pemotongan hewan kurban yang darahnya dibuang ke sungai, silahkan membuat lubang endapan karena darah hewan tidak akan merusak tanah malah akan membuat subur," katanya.
Sementara selama hari raya kurban, aliran sungai di Cianjur berubah menjadi berwarna merah dan berbusa serta berminyak seperti anak Sungai Cianjur yang mengalir disepanjang Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, sudah terjadi sejak dua hari terakhir.