Ia menjelaskan, tradisi ini sudah ada sejak lama, tepatnya sekitar tahun 1990-an, saat pihak masjid menggagas program tabungan kurban.
Jeje menyebutkan, dalam program tersebut masyarakat diajak untuk berpartisipasi menyumbang hewan kurban, yang nantinya bisa diserahkan bagi keluarga tidak mampu.
Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, masyarakat sangat antusias mengikuti program tersebut yang membuat Desa Bodelor menjadi daerah penyumbang daging kurban terbanyak di Kabupaten Cirebon setiap tahunnya.
“Akhirnya dari tradisi ini, kami bisa membantu lebih banyak warga yang berhak menerima daging kurban,” ujarnya.
Pihaknya berharap tradisi ini bisa terus berjalan pada tahun depan, serta bisa mengajak lebih banyak warga untuk menyumbang hewan kurban.
Sementara itu Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyampaikan ketersediaan hewan kurban di wilayahnya pada Idul Adha tahun ini mengalami surplus. Misalnya ternak sapi yang berjumlah 4.200 ekor dengan kebutuhan sebanyak 1.200 ekor.
Selain sapi, ia menambahkan bahwa ketersediaan domba dan kambing di Cirebon untuk dijadikan hewan kurban selalu cukup dengan jumlah sebanyak 61 ribu ekor. Sedangkan permintaannya sekitar 5.600 ekor.
“Sehingga jika melihat data tersebut, maka sudah bisa dikatakan surplus. Kami pastikan juga hewan kurban ini dalam kondisi sehat dan layak dikurbankan,” katanya.