Spektrum - Menelusuri sejarah jurnalistik Indonesia di ANTARA Heritage Center
Oleh Farhan Arda Nugraha Minggu, 16 Juni 2024 18:00 WIB
Di masa penjajahan Belanda, bangunan-bangunan yang saat ini menjadi bagian dari AHC masuk dalam wilayah yang disebut Weltevreden. Kawasan Weltevreden, dulunya adalah tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia Belanda. Jaraknya sekitar 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan.
Keberadaan bangunan-bangunan di kompleks AHC ini tak lepas dari sejarah panjang dunia pers di Tanah Air, termasuk sepak terjang LKBN ANTARA, yang sudah berkembang, bahkan saat masih dalam belenggu kolonialisme Belanda.
Misalnya Griya Aneta, bangunan bermenara jam yang kokoh berdiri sejak tahun 1917 ini pembangunannya diinisiasi oleh raja media asal Hindia Belanda Dominique Willem Barrety.
Kurator Seni LKBN ANTARA Ismar Patrizki menjelaskan kompleks AHC pernah menjadi markas dari beberapa kantor berita. Pada masa kolonialisme Belanda, bangunan ini dimiliki oleh kantor berita Belanda Algemeen Nieuws- en Telegraaf- Agentschap atau disingkat Aneta.
Kemudian, bangunan ini berpindah tangan ke Kantor Berita ANTARA yang didirikan Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena, untuk menyiarkan peristiwa-peristiwa di kalangan bangsa Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, bangunan di kompleks AHC kembali berpindah tangan, kali ini dimiliki oleh kantor berita Yashima dan Domei. Akhirnya, ANTARA "pulang kampung" ke Pasar Baru, setelah tentara Belanda hengkang dari Indonesia pada tahun 1949.
"Tentunya ini tidak terlepas dari sejarah panjang ANTARA bahwa ANTARA Heritage Center yang dulunya merupakan kantor dari Aneta, kemudian berubah menjadi ANTARA, kemudian berubah lagi jadi kantor Yashima, ketika pendudukan Jepang," kata Ismar.
Baru setelah itu, pertengahan 1949, ANTARA kembali ke Pasar Baru, ketika Adam Malik meminta gedung itu kembali lagi ke tangan ANTARA.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, kompleks AHC menjadi saksi bisu dari salah satu momen terpenting dalam sejarah bangsa Indonesia, yakni ketika Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia.