Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, mengawas secara ketat sejumlah pangkalan stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) di daerah itu guna memastikan pengisian gas elpiji 3 kilogram dilakukan sesuai aturan dan tidak ada kecurangan dalam takaran.
"Saya tadi melihat langsung bagaimana proses pengisian tabung gas elpiji ini, tidak ada yang kecurangan. Pengisian dilakukan sesuai aturan, tabungnya ditimbang dulu sebelum diisi, lalu ditimbang kembali setelah diisi, isinya pas 3 kg," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna usai melakukan pengawasan lapangan di SPBE PT Sampurna Gas, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu.
Baca juga: Praktik mengoplos gas elpiji bersubsidi diungkap Polresta Bandung
Dadang didampingi oleh Kepala Disperdagin Bandung Dicky Anugerah dan Asisten Perekonomian Setda Kabupaten Bandung Kawaludin, perwakilan Pertamina Patra Niaga, Hiswana Migas dan Badan Metrologi melakukan pemantauan dan pemeriksaan langsung pengisian gas elpiji 3 kg untuk wilayah Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan itu Bupati Bandung dan rombongan memeriksa kondisi tabung gas, proses pengisian, serta penyimpanan gas untuk memastikan bahwa semua proses dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dadang menekankan pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dalam pengisian dan penyaluran gas elpiji guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menugaskan untuk melakukan pengawasan ke delapan SPBE lain di Kabupaten Bandung yang dilakukan bersama Pertamina Patra Niaga, Hiswana Migas dan Badan Metrologi.
"Saya juga memastikan jika ada SPBE atau agen yang berbuat curang di Kabupaten Bandung, saya akan memberikan teguran atau mencabut izinnya. Jangan main-main," kata Dadang.
Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan gas elpiji 3 kg dengan bijak. Ia meminta agar masyarakat menengah ke atas tidak memaksakan menggunakan gas elpiji 3 kg yang memang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
"Gas elpiji 3 kg kan gas bersubsidi dan diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah. Saya titip, tolong kepada masyarakat menengah ke atas, pengusaha, dan perusahaan tidak boleh menggunakan gas 3 kg ini. Gas elpiji 3 kg ini untuk masyarakat miskin," katanya.
Baca juga: Banjir di Bandung, Pertamina pastikan pasokan BBM dan elpiji lancar