Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan kegiatan gotong royong di seluruh wilayah di Cianjur guna memberantas sarang nyamuk penyebab DBD dengan pola 3M menguras, menutup dan mendaur ulang barang yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
Kabid Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur dr Frida Layla Yahya di Cianjur Selasa, mengatakan sepanjang tahun 2024, Januari hingga Mei tercatat 912 warga terjangkit DBD dan 10 orang di antaranya meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
Baca juga: Petugas lakukan pengasapan di lokasi bencana pergerakan tanah antisipasi DBD
"Kami menggencarkan masyarakat di seluruh wilayah di Cianjur, terutama yang terdapat kasus DBD lebih meningkatkan kebersihan lingkungan dengan cara bergotong-royong rutin setiap pekan selain melakukan pengasapan atau fogging," katanya.
Dia menjelaskan, pola gotong royong harus kembali digencarkan guna menekan kasus DBD yang sepanjang tahun 2024 meningkat dengan jumlah korban meninggal 10 orang meninggal yang rata-rata anak-anak dengan sistem kekebalan tubuhnya sangat rentan tertular.
Kasus DBD terbanyak terjadi di bulan Maret mencapai 263 kasus, April 254 kasus, Februari 200 kasus, Mei 190 kasus, dan Januari 160 kasus, namun pihaknya belum menetapkan status darurat.
“Kami belum menetapkan status apapun untuk kasus DBD di Cianjur karena masih dapat ditangani, termasuk berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kasus agar tidak terus meningkat," katanya.